Lemak Tubuh Terkait Dengan Bakteri Dalam Tinja

Posting Komentar
Ilustrasi (sumber  http://www.freepik.com/)


Bakteri yang ditemukan dalam kotoran manusia mungkin bisa mempengaruhi kadar lemak berbahaya dalam tubuh kita, kata para peneliti dari King's College London.

Analisis mereka dari sampel tinja yang dilakukakan pada lebih dari 3.600 pasangan kembar, menemukan bukti bahwa beberapa bakteri ini memang diwariskan.

Apa yang terkandung dalam bakteri tinja sebagian bisa menjelaskan mengapa obesitas atau kelebihan berat badan diturunkan melalui keluarga.


Penelitian ini diterbitkan dalam Genome Biology.

Tim peneliti menarik informasi dari para peserta penelitian tentang microbiome faecal manusia - bakteri yang ada dalam sampel tinja - dan membandingkannya dengan enam langkah yang berbeda dari obesitas, termasuk indeks massa tubuh (BMI) dan berbagai jenis lemak tubuh.

Para peneliti menemukan kaitan yang sangat kuat dengan lemak visceral atau lemak perut, di mana para peserta dengan keragaman bakteri feses yang tinggi memiliki tingkat lemak visceral yang rendah.

Baca juga : Ilmuwan Temukan Molekul Lebih Ampuh dari Antibiotik [Molekul berbentuk bintang, atau polimer peptida.]

Jenis lemak tubuh seperti ini merupakan kabar buruk, karena lemak ini tersimpan di daerah perut sekitar organ-organ penting seperti hati, pankreas dan usus serta terkait dengan tingginya terkena penyakit jantung dan diabetes.
Penyelidikan lebih lanjut

Dr Michelle Beaumont, penulis utama studi dari departemen penelitian kembar dan epidemiologi genetik di King's College London, mengatakan meski kajian ini menunjukkan hubungan yang jelas, hal itu belum menjelaskan mengapa itu ada.

Baca juga :  Mangga Dapat Lawan Kegemukan dan Diabetes
Satu teori menyebutkan, kurangnya variasi dalam bakteri tinja dapat menyebabkan dominasi tingkat tinggi mikroba usus yang bagus untuk mengubah karbohidrat menjadi lemak.

Dr Beaumont juga mengatakan, "Karena ini adalah penelitian observasional, kita tidak bisa mengatakan dengan tepat bagaimana komunitas bakteri dalam usus dapat mempengaruhi penyimpanan lemak dalam tubuh, atau apakah sebuah mekanisme yang berbeda terkait dengan berat badan."

Baca juga : HIV / AIDS Menular Ke Ibu Rumah Tangga Karena Suami Melakukan Sex Bebas

Dan ia mengisyaratkan perlunya penelitian lebih lanjut untuk menyelidiki bagaimana mikroba dalam usus dan tinja dapat mempengaruhi kesehatan.

Namun, semakin banyak bukti yang menunjukkan bahwa bakteri usus mungkin berperan dalam obesitas atau kelebihan berat badan.

Diketahui bahwa setidaknya 50% dari kotoran manusia terdiri dari bakteri yang dibuang dari usus.

Baca juga : Gemar Bersihkan Daerah Kewanitaan Berisiko Terkena HPV

Dr Beaumont mengungkapkan bahwa melakukan diet dengan mengonsumsi berbagai jenis makanan - seperti yang dilakukan pada zaman pemburu-pengumpul - akan meningkatkan keragaman mikroba dalam feses kita.

Jika teori yang menyebutkan bahwa mikroba-mikroba itu dapat diwariskan dari generasi ke generasi adalah benar, maka itu memainkan peran penting dalam bagaimana lemak berkembang di sekitar tubuh dan risiko kesehatan itu ada.

Sumber :
BBC Indonesia. 2016. Studi: Lemak tubuh terkait dengan bakteri dalam tinja. Diakses tanggal 1 Oktober 2016. Link : http://www.bbc.com/indonesia/majalah/2016/09/160926_majalah_kesehatan_lemak_tubuh_feses



Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK
Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK
Founder www.infolabmed.com, tim penulis buku "Pedoman Teknik Pemeriksaan Laboratorium Klinik Untuk Mahasiswa Teknologi Laboratorium Medik". Aktif menulis di https://www.atlm-edu.id/, https://www.indonewstoday.com/, dan https://kumparan.com/catatan-atlm. Untuk kerjasama bisa melalui e mail : imadanalis@gmail.com

Related Posts

Posting Komentar