Sentimentil Peleburan Sebuah Budaya

Posting Komentar

Ketika Saya mengikuti seminar tentang Cimanuk, Saya memahami satu hal bahwa setiap budaya akan mengalami kolaborasi kebudayaan yang mana kebudayaan awal akan menyesuaikan dengan kebudayaan yang baru, atau istilah lainnya adalah akulturasi proses sebuah kebudayaan. 

Akulturasi proses akan terjadi berpuluh - puluh tahun, bahkan beratus - ratus tahun lamanya. Sebuah peleburan budaya yang akan terjadi terus menerus sepanjang zaman bagi sekelompok orang atau suatu daerah untuk tetap mempertahankan keberlangsunnga hidupnya.

Misal saja yang akan Saya singgung adalah tentang proses dimana ketika awal Islam mulau diperkenalkan ke berbagai penjuru tanah jawa, yang disebarkan oleh berbagai sunan, dan pendekar dimasa itu. Namun, pergerseran kebudayaan akan terasa kental dimana budaya yang lama tidak akan hilang begitu saja ketika berbagai kalanagan itu masuk dan menyatakan diri sebagai muslim.
Di Indramayu sendiri, ketika rombongan Raden Wiralodra yang beragama Islam mendapat amanat untuk membuka suatu wilayah di sepanjang hilir sungai Cimanuk, dan yang lainnya ikut menetap dan meajukan wilayah Indramayu kala itu. Pada saat itu sudah ada pemukiman para biksu yang sudah menetap disana.

Para biksu ketika itu menghindar dari keramaian sungai cimanuk sebagai pelabuhan yang menghubungkan kerajaan - kerajaan di luar jawa dengan pajajaran. Sebuah pelabuhan yang strategis untuk mengangkut rempah - rempah dari dalam hutan. 

Pemukiman Budha ini sampai saat ini belum ada jejaknya, masih sebuah misteri yang tersembunyi, namun jika ada penelitian yang lebih serius lagi maka kemungkinan akan terkuak berbagai misteri yang ada di Indramayu. Saya akui bahwa sejarah Indramayu ini hanya sepihak, dikarenakan jika Kita mau mengaca kepada Kabupaten lain, seperti Garut, Lebak, dan sebagainya, mereka menentukan hari jadi itu berdasarkan Surat yang dikeluarkan oleh VOC.
Dimana pembagian wilayah dan administrasinya jelas sebagai suatu wilayah kabupaten. Jika Kita hanya bersandar kepada satu sumber dan tidak mempertimbangkan yang lainnya, maka sebetulnya sejarah yang kita fahami itu hanyalah sejarah suatu desa, suatu wilayah yang berada di sekitar cimanuk saja. Sedangkan wilayah Indramayu kini meliputi berbagai wilayah dimana penetapan wilayahnya mengikuti surat perintah yang ditetapkan VOC.

Kita kembali ke masalah akulturasi yang dihadapkan pada awal kehadiran Islam di Indramayu, Setelah Raden Arya Wiralodra datang ke wilayah bantaran cimanuk, maka Islam mulai tumbuh dengan baik disana. Namun, ketika Nyi Endang, salah satu tokoh Budha waktu itu baru kembali dari perjalanan (entah dari mana), beliau mendapati wilayah cimanuk berubah dan kebanyakan masyarakat sudah masuk beragama Islam. 

Adapun berbagai perlawanan yang dilakukan oleh pengikut budha lainnya sudah diredam oleh Ki Tinggil, (ajudan R. Arya Wiralodra). Sebagai pengikut Budha yang berintelektual tinggi Nyi Endang dengan terbuka menerima Islam dan mempelajarinya, dimana pada saat itu Nyi Endang juga diberikan sebuah wilayah untuk menetap dan mengajarkan ilmu bercocok tanam kepada mereka yang mau belajar.
Mulai dari saat itulah, Wilayah Indramayu, menerapkan Islam yang berasaskan kesultanan dari berbagai aspek, mulai dari segi pemerintahan (yang tutun temurun), Segi wilayah, Hukum,dsb.

Semoga catatan ini hanya sebagai pembanding. Memang penulis masih memiliki ilmu yang belum cukup dan belum pantas untuk menuliskan cerita ini. Namun, penulis merasa tertarik untuk menuliskan materi yang penulis terima ketika penulis mendapati ilmu dan pemahaman baru setelah seminar cimanuk.

Semoga seminar cimanuk akan ada lagi, dan membuka dan mamaparkan data - data baru tentang bagaimana pembentukan Indramayu itu sendiri. Semoga akan ada penelitian lagi, mulai dari pemukiman pengikut Budha yang telah awal ada terelebih dahulu di Indramayu. Oia, Saya tidak menyebutkan bahwa pengikut Budha ini menetap didekat Cimanuk, bisa saja mereka ada tapi tidak jauh dari Cimanuk.

Penulis :
Imad al Badrawi
(Seorang Pemuda Indramayu, yang sangat tertarik dengan Kebudayaan Indramayu)


Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK
Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK
Founder www.infolabmed.com, tim penulis buku "Pedoman Teknik Pemeriksaan Laboratorium Klinik Untuk Mahasiswa Teknologi Laboratorium Medik". Aktif menulis di https://www.atlm-edu.id/, https://www.indonewstoday.com/, dan https://kumparan.com/catatan-atlm. Untuk kerjasama bisa melalui e mail : imadanalis@gmail.com

Related Posts

Posting Komentar